MEDIA BEKAS HARUS DIBUANG ?

Beberapa kiriman email menanyakan apakah media pakis bekas harus dibuang dan tidak bisa digunakan lagi ? Adakah cara atau bahan untuk mendaur ulang pakis bekas ? Gangguan apa yang terjadi kalau menggunakan media bekas ?

Memang lebih baik menggunakan pakis yang benar-benar baru untuk penggantian media, tetapi dibeberapa daerah yang sulit mendapatkan pakis atau mungkin kita merasa sayang membuangnya ada cara untuk lebih amannya menggunakan pakis bekas. Tapi sebelumnya perlu kita tahu apa saja yang menjadi kekurangan dan sebab gangguan media pakis bekas.

Pakis bekas tentu saja berbeda tingkat keasaman (ph) dan banyaknya bakteri, jamur, sisa-sisa pupuk kimia yang merugikan, dan lain-lain yang tentu saja tidak baik kalau langsung digunakan kembali atau tanpa diolah lebih dulu. Saya sendiri biasanya menggunakan kapur untuk menetralkan keasaman dan menjemur pada terik matahari dengan disemprot fungisida dan bakterisida terlebih dulu atau juga bisa dengan cara sangrai tetapi karena umumnya pakis bekas sudah lapuk dan gampang sekali menjadi hancur dan lembut yang tentu saja kurang baik pada sirkulasi udara yang dibutuhkan akar untuk pernafasan.

Mengenai kandungan unsur hara tidak jauh berbeda karena pakis baru pun sangat miskin kandungan unsur haranya. Karena itulah media pakis biasanya dicampur dengan kompos atau pupuk kandang dan pupuk kimia dalam berbagai bentuk. Dalam media bekas sisa-sisa ( ampas ) dari bahan-bahan tersebut yang merugikan dan kemungkinan tumbuhnya gangguan penyakit cukup besar.

Untuk pemakaian kembali pakis bekas lebih baik diberi beberapa buah arang pada sekitar akar, atau bisa juga menggunakan daun tembakau dan beberapa media lain yang bisa menyerap zat-zat merugikan pada media pakis bekas tersebut. Semoga bermanfaat.

Sumber Data :
http://dk-breakthrough.blogspot.com/2008/04/media-bekas-harus-dibuang.html